Hari itu, di tengah suka-cita dan sorak-sorai teman-temannya, seorang siswi SMU, sebut saja Santi, justru sebaliknya. Ia tampak loyo. Wajahnya sayu. Sorot matanya menyiratkan kesedihan mendalam. Keceriaan seorang ABG yang selalu ia perlihatkan, seolah sirna begitu saja. Paras cantik dara manis itu pun lenyap terhapus derai air matanya. Kekecewaannya tak kuasa lagi ia sembunyikan setelah dirinya dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional.
Santi, hanyalah satu dari ribuan sahabatku di seluruh penjuru tanah air yang gagal melewati ujian nasional setelah tiga tahun lamanya bergelut dengan buku, dalam buaian semangat yang penuh harapan dan impian indah tentang masa depan. Bagi siapa saja, kegagalan meraih cita dan impian adalah sebuah pengalaman bathin yang terasa pahit dan menyakitkan. Bahkan terkadang bisa membuat tidak berdaya dan putus asa.
Sahabatku! Aku turut simpati atas pengalaman pahit, atas semua kesedihan dan kekewaan, atas segala kegalauan, atas setiap penyesalan yang berkecamuk dalam dadamu. Namun, sejatinya kegagalan yang engkau alami tidak lantas engkau larut dalam kesedihan, terombang-ambing gelombang kekecewaan, dan terseret pusaran keputusasaan. Sungguh dunia belum kiamat, langit belum runtuh, bumi masih terhampar luas, gunung-gunung masih berdiri tegak, dan matahari pun masih memberikan sinar kehangatannya. Kegagalan bukan berarti pintu meraih cita-cita tertutup rapat, dan bukan pula akhir dari sebuah perjalanan. Kesempatan itu masih ada. Harapan masih tersisa. Karena "failure is the mother of success."
Sahabatku! Jangan pernah menyerah, karena orang yang sukses bukanlah orang yang tidak pernah gagal, melainkan orang yang mampu bangkit dari setiap kegagalan yang pernah dialaminya. Bukankah para idola kitapun, Valentino Rossi, Michael Schumacher, Michael Jordan, Tiger Wood, Cristiano Ronaldo, David Beckham bukanlah orang-orang yang sempurna, dan bukanlah tidak pernah mengalami kegagalan di sepanjang perjalanan karirnya? Namun mereka selalu mampu bangkit dan berlari kembali guna mengejar apa yang mereka impikan.
Sahabatku! Tak ada gunanya pula kita mencari kambing hitam, menyalahkan orang lain atas semua kegagalan yang kita alami. Jadikanlah kegagalan sebagai momentum untuk melakukan evaluasi diri atas apa yang telah kita kerjakan pada masa silam. Boleh jadi kegagalan yang dialami karena belajar kita tidak sungguh-sungguh. Boleh jadi kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal yang sia-sia; nongkrong di mal, jalan-jalan, ngerumpi ataupun hura-hura daripada mengerjakan PR, belajar kelompok, mengikuti bimbingan belajar, atau membaca buku pelajaran. Jadikanlah kegagalan hari ini sebagai cambuk untuk belajar lebih giat, lebih sungguh-sungguh, dan lebih fokus di hari esok.
Sahabatku! Selamat berjuang, jangan pernah menyerah, tuk meraih masa depan lebih gemilang.
2 komentar:
setuju, kata orang bijak kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, jalan yang berliku menuju kesuksesan akan menempa kita menjadi orang kuat, tabah, dan semakin pintar...maju terus pantang mundur, sekali semangat tetap semangat selamanya...
postingan yg bagus, tak ada yg sempurna termasuk juga saya. trims telah menyadarkan.salam
Posting Komentar