Jumat, 15 Mei 2009

Renungan Calon Pemimpin Negeri

Dalam beberapa hari ke depan, panggung politik di negeri ini dipastikan semakin meriah, makin hingar bingar dan boleh jadi makin memanas. Pasalnya, malam hari tadi, 15 Mei 2009, para kandidat calon presiden dan wakil presiden yang akan maju bertarung, berkompetisi memperebutkan posisi puncak di negeri ini jelas sudah. Mulai hari ini, tiga pasangan calpres-cawapres, SBY-Budiono, JK-Wiranto, Mega-Prabowo, akan mulai menabuh genderang perang untuk maju ke medan laga guna merebut dan menarik simpati masyarakat.

Dan tentu saja dapat dipastikan bahwa dalam beberapa hari ke depan, kita kembali akan mendengar banyak slogan-slogan propaganda, janji-janji manis, dan harapan-harapan indah yang diteriakan para juru kampanye mereka.

So, dalam beberapa hari ke depan, kita harus sudah bisa menentukan pilihan, kepada pasangan yang mana suara kita nanti akan diberikan? Rasanya semua pasangan pantas untuk dipilih. Semua pasangan pastilah memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, satu hal yang pasti apapun kekurangan yang dimiliki ketiga calon yang ada, adalah bijak seandainya kita dapat memilih atas pilihan yang tersedia. Sulit memang, tapi bagaimanapun kita memerlukan pemimpin, dan di negara demokrasi, pemimpin hanya lahir kalau rakyatnya mau memilih calon pemimpinnya.

Sebagai orang biasa, sebagai orang yang bukan simpatisan partai politik, sebagai orang yang tidak terlibat dalam politik praktis, hanya bisa berharap bahwa siapapun yang akan menjadi pemenangnya, siapapun yang akan menjadi penguasa, yang penting adalah mereka yang jujur, bertanggung jawab, berkualitas, dan memiliki kapabilitas. Siapapun yang akan menjadi pemenangnya adalah mereka yang dapat menjadi teladan bagi semua rakyatnya. Siapapun pemenangnya adalah mereka yang peka terhadap duka lara rakyatnya, simpati atas segala keprihatinan bangsanya. Dan siapapun yang menjadi pemenangnya adalah mereka yang berani mengatakan kepada rakyatnya sebagaimana pidato Abu Bakar saat menjadi khalifah, "Sesungguhnya aku diangkat menjadi pemimpin kalian dan aku bukan yang terbaik diantara kalian. Jika aku berbuat baik, maka bantulah aku. Dan jika aku berbuat keburukan, maka luruskanlah aku."

Semoga pemilu nanti akan melahirkan para pemimpin negeri yang dapat membawa kejayaan kepada seluruh bangsa Indonesia. Amiin!.

0 komentar:

Posting Komentar