Kamis, 13 Agustus 2009

Panjat Pinang Yang Kukenang

Perlombaan ini kerapkali menyemarakan perayaan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia tanggal 17 Agustus. Acara rakyat yang menghibur, menantang sekaligus menguras tenaga bagi yang para pesertanya. Walaupun bukan semata ingin merebut hadiah yang digantung dipuncak batang pohon pinang yang menjulang, namun tetap saja semakin banyak hadiahnya, semakin menarik perlombaannya.

Perlombaan ini demikian memasyarakat. Buktinya? Meskipun saat ini sudah jarang digunakan batang pohon pinang, lantaran sudah semakin langka, permainan tersebut tetap saja dinamakan panjat pinang, bukan panjat bambu, karena tiang panjatannya dari batang bambu.

Perlombaan ini, selain dapat diikuti oleh orang-orang dewasa, juga anak-anak. Pokoknya, asal tidak memiliki penyakit takut ketinggian atau altophobia, siapapun boleh mengikutinya. Hanya saja, entah mengapa saya belum pernah melihat 'wanita' ikut meramaikan permainan ini. Padahal itu tidak ada larangan. Mungkin karena alasan lain? Apa? Entahlah...

Sejatinya perlombaan ini bukan hanya menjadi ajang hiburan saat perayaan hari kemerdekaan semata. Dibalik itu semua terkandung pilosofi tentang nilai-nilai dan semangat perjuangan yang patut menjadi bahan renungan dan pelajaran kita semua.

Untuk menjadi pemenang dan meraih hadiah yang ada di puncak tiang, para peserta harus mampu mengatasi beratnya rintangan, yaitu licinnya batang pinang tanpa pegangan, yang bukan hanya akan menguras tenaga melainkan juga dapat membuat frustasi. Bukan hanya diperlukan semangat membara melainkan juga mental baja pantang menyerah. Dan seperti itu gambaran bagaimana beratnya para pejuang bangsa ini saat merebut kemerdekaan negeri ini dari cengkraman kaum penjajah. Setiap jengkal bumi yang kita pijak disitulah ada tetesan darah yang mengalir dari para penjuang negeri. Udara yang kita hirup menjadi saksi bisu jutaan nyawa yang meregang demi untuk kemerdekaan.

Selain itu, perlombaan panjat pinang bukanlah perlombaan individualis, melainkan permainan kolektif. Sangatlah tidak mungkin meraih kemenangan sendiri-sendiri tanpa adanya kerjasama tim. Satu sama lain saling membutuhkan, saling ketergantungan, sehingga diperlukan kerjasama bahu membahu tanpa pandang bulu. Lihatlah bagaimana setiap peserta harus merelakan bahunya bahkan kepalanya dijadikan pijakan oleh peserta lainnya. Bagaimana seorang peserta dengan sekuat tenaga mendorong pantat sang peserta untuk dapat merangkak naik lebih tinggi lagi. Dalam permainan ini, bukan persoalan siapa yang lebih dulu meraih puncak, namun bagaimana setiap peserta dapat bekerja sama untuk meraih tujuan bersama.

Kerjasama, kerelaan berkorban untuk sebuah tujuan bersama, adalah nilai-nilai dan semangat yang dicontohkan oleh para pejuang negeri ini. Bukankah kemerdekaan ini adalah hasil perjuangan seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, tanpa mengenal agama, suku bangsa, juga status sosial. Kemerdekaan bukanlah hasil perjuangan sekelompok orang yang namanya dicatat dalam buku-buku sejarah saja. Kemerdekaan adalah milik semua. Semangat kebersamaan itulah yang semestinya dapat kita pertahankan ditengah semakin derasnya arus perubahan zaman dimana ada kecenderungan untuk lebih mementingkan kepentingan golongan, kelompok daripada kepentingan bangsa dan negara.

Negeri ini hanya akan maju dan bertahan dari kehancuran manakala kita mampu berpegang teguh pada nilai-nilai dan semangat Bhineka Tunggal Ika, semangat persatuan dalam keragaman.

Semoga perlombaan panjat pinang ini masih dapat dipertahankan, walau hanya batang bambu yang kita gunakan. Semoga kita dapat memetik pelajaran dan menjadi bahan renungan dari permainan yang menarik dan menjadi bahan tertawaan itu. Semoga kita dapat meneruskan cita-cita para pejuang negeri ini. Dirgahayu Indonesia! Semoga Indonesia semakin jaya!


1 komentar:

App Developers mengatakan...

exquisite weblog and very thrilling stuff you got here! I sincerely discovered plenty from studying thru some of your in advance posts as nicely and determined to drop a comment on this one!

Posting Komentar