Di tengah krisis yang tidak pernah berkesudahan, bagi sebagian kelompok masyarakat, urusan 'duit' menjadi biang gosip yang paling hangat diperbincangkan di tempat kerja, ataupun di warung kopi. Bahkan, hingar bingar pesta demokrasi pun bisa kalah karenanya.
Tak dapat dipungkiri, kenaikan harga-harga, turunnya daya beli, ketidakpastian masa depan, kian memberikan tekanan ekonomi, emosional dan sosial yang kian berat.
Berikut ini adalah tips yang kiranya dapat berguna dalam menghadapi masa-masa sulit, sehingga hidup kita tetap bahagia, dan pikiran kita tetap rileks.
Ikhlas Menerima Kenyataan
Kita harus menyadari bahwa roda kehidupan selalu berputar, kadang di atas, kadang di bawah. Ada saatnya hidup dalam kesenangan dan ada saatnya hidup dalam kesulitan. Ada saatnya hidup berkelimpahan, ada saatnya hidup berkekurangan. Seperti firman Allah, "Hari-hari itu kami pergilirkan diantara manusia". Mengeluh, menyesali diri, menyalahkan orang lain, sama sekali tidak akan menyelesaikan masalah, malahan hanya akan menambahnya.
Tetaplah Optimis
Jangan pernah kehilangan asa. Tetaplah optimis karena setiap kesulitan pasti berakhir, badai pasti berlalu, gelap gulita malam berganti siang yang terang benderang. Jangan pernah kita dikalahkan oleh situasi yang tidak baik. Hadapilah setiap tantangan untuk melatih diri menjadi lebih kuat. Bukankah Allah telah memberi kabar gembira kepada kita, "Susungguhnya bersama kesusahan terdapat kemudahan".
Tetaplah Tersenyum
Tetaplah tersenyum karena ia adalah obat penawar duka lara yang paling mujarab. Tetaplah tersenyum karena dunia yang sumpek akan terasa lebih lapang, beban yang berat terasa lebih ringan, perjalanan panjang yang melelahkan akan terasa lebih menyenangkan, dan rintangan yang terjal menghadang akan terasa lebih mudah untuk dilalui. Tetaplah tersenyum karena ia adalah vitamin bagi jiwa yang sedang resah gelisah.
Berhematlah
Cari Penghasilan TambahanTak dapat dipungkiri, kenaikan harga-harga, turunnya daya beli, ketidakpastian masa depan, kian memberikan tekanan ekonomi, emosional dan sosial yang kian berat.
Berikut ini adalah tips yang kiranya dapat berguna dalam menghadapi masa-masa sulit, sehingga hidup kita tetap bahagia, dan pikiran kita tetap rileks.
Ikhlas Menerima Kenyataan
Kita harus menyadari bahwa roda kehidupan selalu berputar, kadang di atas, kadang di bawah. Ada saatnya hidup dalam kesenangan dan ada saatnya hidup dalam kesulitan. Ada saatnya hidup berkelimpahan, ada saatnya hidup berkekurangan. Seperti firman Allah, "Hari-hari itu kami pergilirkan diantara manusia". Mengeluh, menyesali diri, menyalahkan orang lain, sama sekali tidak akan menyelesaikan masalah, malahan hanya akan menambahnya.
Tetaplah Optimis
Jangan pernah kehilangan asa. Tetaplah optimis karena setiap kesulitan pasti berakhir, badai pasti berlalu, gelap gulita malam berganti siang yang terang benderang. Jangan pernah kita dikalahkan oleh situasi yang tidak baik. Hadapilah setiap tantangan untuk melatih diri menjadi lebih kuat. Bukankah Allah telah memberi kabar gembira kepada kita, "Susungguhnya bersama kesusahan terdapat kemudahan".
Tetaplah Tersenyum
Tetaplah tersenyum karena ia adalah obat penawar duka lara yang paling mujarab. Tetaplah tersenyum karena dunia yang sumpek akan terasa lebih lapang, beban yang berat terasa lebih ringan, perjalanan panjang yang melelahkan akan terasa lebih menyenangkan, dan rintangan yang terjal menghadang akan terasa lebih mudah untuk dilalui. Tetaplah tersenyum karena ia adalah vitamin bagi jiwa yang sedang resah gelisah.
Berhematlah
Lakukan review atas anggaran belanja rumah tangga sehari-hari. Suatu yang jarang dilakukan manakala kondisi keuangan kita cukup, apalagi saat berlebih. Saat kondisi pemasukan uang yang terbatas, maka langkah yang bijaksana adalah melakukan pengendalian pada anggaran pengeluaran. Buatlah skala prioritas; mana yang penting, dan mana yang tidak penting. Pos anggaran yang tidak perlu dapat dikurangi, dialihkan, ditunda bahkan dapat dihilangkan. Karena boleh jadi defisit anggaran selama ini lebih banyak disebabkan karena faktor ketidakcermatan dalam pengelolaan anggaran. Dan boleh jadi anggaran tersebut hanya sekedar memenuhi keinginan dan bukan kebutuhan hidup kita.
Manfaatkan waktu luang untuk memperoleh penghasilan tambahan. Merintis usaha sendiri, atau menekuni profesi baru yang dapat dijalankan paruh waktu, seperti membuka les/bimbel bahasa asing, menjadi penulis lepas di media cetak, atau membuka toko di garasi rumah, dan lain sebagainya. ***
0 komentar:
Posting Komentar