Senin, 29 Juni 2009

Don't Stop Dreaming!

"We grow great by dreams", demikian kata Woodrow T. Wilson. Sebuah pepatah bijak yang sangat inspiratif karena memberikan energi psikologis kepada kita untuk mampu mengoptimalkan seluruh potensi yang dimilikinya. Sebuah kekuatan supranatural yang mendorong kita untuk berpikir, bekerja, berkarya tanpa batas.

Tanpa impian, keinginan luhur, cita-cita, dan harapan akan masa depan, maka jagat raya akan menjadi senyap, tidak akan ada denyut nadi kehidupan. Yang ada hanyalah perjalanan masa tanpa makna dan hanya menunggu waktu menuju titik batas kehancuran yang telah ditentukan Tuhan. Kehidupan ini menjadi lebih indah karena manusia memiliki segudang impian. Impian tentang kehidupan yang lebih baik, peradaban yang lebih berkembang dan masa depan yang lebih cemerlang.

Tanpa impian anak-anak tidak mau lagi menuntut ilmu setinggi-tingginya, petani tidak mau lagi menggarap sawahnya, seniman tak mau lagi menghasilkan karyanya, pegawai tak mau lagi bekerja dengan sebaik-baiknya, pengusaha tak mau lagi mengembangkan bisnisnya, ulama tak mau lagi peduli dengan umatnya, ilmuwan tak mau lagi memeras otaknya, serta pemimpin tak mau lagi memikirkan rakyatnya.

Majunya peradaban manusia, berkembangnya ilmu pengetahuan, kian canggihnya teknologi karena manusia memiliki kekuatan, yaitu impian masa depan. Berawal dari mimpilah samudra dan angkasa luar dijelajahi, tujuh keajaiban dunia diciptakan, pencakar-pencakar langit ditegakkan, taman-taman indah diciptakan, ilmu pengetahuan baru ditemukan. Berawal dari mimpi Neil Amstrong menginjakan kakinya di Bulan, Thomas Alfa Edison menciptakan listrik yang sangat vital bagi kehidupan, Columbus menjelajahi Samudra Atlantik dan singgah di benua Amerika, maupun dwitunggal Soekarno-Hatta berjuang demi kemerdekaan bangsa Indonesia.

So, don't stop dreaming karena saat ini negara kita membutuhkan para dreamer, yakni mereka yang mampu melihat jauh ke depan, berpikir melewati batas kelaziman, memiliki gagasan yang tidak terbayangkan kebanyakan orang, memiliki daya tahan dan keuletan yang mengagumkan, memiliki wawasan seluas cakrawala memandang, memiliki cita-cita dan keinginan serta harapan yang boleh jadi menjadi bahan tertawaan orang-orang sekitar.

Juga, jangan berhenti bermimpi karena bermimpi tidak menyinggung perasaan orang lain, tidak melanggar undang-undang, tidak melanggar HAM, tidak merugikan negara, dan tidak pula menambah panasnya suhu politik menjelang pemilu capres dan cawapres 8 Juli mendatang. Bermimpi tidak perlu ongkos sepeserpun alias gratis, tidak dikenakan pajak oleh negara, tidak memerlukan keahlian khusus, dan tidak pula perlu ijazah perguruan tinggi.

Tetapi, don't just dream, start action. Semua mimpi-mimpi indah itu hanya bisa diwujudkan lewat kerja nyata. Mari buka mata, singkirkan selimut hangat, bangkitlah dari pembaringan empuk, dan sonsong cahaya masa depan yang lebih cemerlang.

5 komentar:

Cerita Silat mengatakan...

Mimpi memang energi yang menggerakkan kreatifitas. Saat memiliki impian, tak akan pernah merasa lelah untuk berusaha mencapainya.

Tapi kadang-kadang di tengah usaha itu hambatan dan halangan yang dihadapi membuat rasa pesimis datang, sehingga impian itu terasa jauh dari jangkauan.

Saat-saat diterpa rasa pesimis ini, pikiran tidak bisa fokus lagi untuk berkreasi. Segalanya buntu. Satu-satunya cara adalah mengobarkan lagi impian itu sehingga kita kembali terpacu untuk berkarya.

cahyadi mengatakan...

Setuju pak... mari terus bermimpi dan mulai merealisasikannya dalam kehidupan kita... semangat!!!

Strodong mengatakan...

Ya karena mimpi adalah awal dari apa yang akan kita lakukan dan biasanya juga dari mimpi kita akan memulai untuk merealisasikannya mungkin lebih tepatnya bukan mimpi kali ya kang tapi ide :D

zaskia ayunda puspita mengatakan...

maju terus pantang mundur.... semoga sukses...

pinkflower mengatakan...

Memang mimpi paling enak.., asal jangan menjadi khayalan yang kejauhan ( ntar gila lagi...hehehe ), mimpi...atau lebih tepat.. merenung...angan-angan itu juga satu doa kita pada yang Maha Kuasa.
Karena sebutir pasir hatimu berbisik, Tuhan Maha Tahu.

Posting Komentar