Minggu, 28 Juni 2009

Aku, MU dan Pemilu

Aku ingin membebaskan sejenak segala ingatan tentang PR, traffic, visitor, dan per-SEO-an yang memusingkan. Aku ingin membuang jauh segala bayangan tentang Alexa maupun Manohara. Aku pun harus merelakan kepergian sang mega bintang, Michael Jackson ke pangkuan Tuhan tiga hari silam.

Aku hanya ingin menjauhkan pilu masa lalu. Tak ada gunanya aku terjerat dalam bayangan kelam masa silam. Aku lebih baik memikirkan masa depan. Memikirkan agenda penting yang tidak boleh aku lewatkan. Adalah perhelatan akbar di dunia politik bernama Pemilu, dan satu lagi di dunia olah raga, yakni lawatan klub elite kelas dunia, Machester United (MU) ke Indonesia.

Dua agenda yang tentu saja berbeda, dan tidak ada hubungannya. Namun diantara keduanya memiliki banyak kesamaan. Sama-sama penting untuk diikuti, sama-sama menarik untuk disimak, dan sama-sama asyik menjadi bahan obrolan bersama kawan-kawan sambil nongkrong di warung kopi.

Di bidang politik, keberhasilan pemilu capres dan cawapres tanggal 8 Juli mendatang akan sangat menentukan sejarah perjalanan bangsa ini lima tahun ke depan. Oleh karena itu, partisipasi aktif seluruh komponen anak bangsa amatlah penting. Dan sebagai orang biasa, aku berharap lewat pemilu itu akan terpilih pasangan pemimpin negara yang tepat. Karena negara ini diibaratkan sebuah bahtera, merekalah nakhoda yang akan menentukan apakah bahtera yang sudah renta dimakan usia ini mampu melaju mulus atau terseok-seok, mampu mencapai pantai harapan ataukah malah tenggelam tak kuat menahan ganasnya gelombang pasang.

Walaupun proses perhelatan akbar ini masih terdapat kekurangan di sana-sini yang menimbulkan perdebatan yang membuat suhu persaingan kian memanas, secara keseluruhan, pemilu kali ini telah memberikan warna baru bagi sejarah demokrasi di negeri ini. Apalagi dengan berbagai liputan, talk show, dan pernak-pernik seputar pemilu di layar kaca yang menjadikan pesta demokrasi kini menjelma menjadi sebuah sebuah tontonan yang menarik dan menghibur banyak pemirsa.

Adapun berbicara tentang agenda menarik di bidang olah raga, lawatan MU 20 Juli nanti pun tak kalah pentingnya. Paling tidak kehadiran jawara liga Inggris di Indonesia dapat menjadi corong ke seluruh penjuru bumi bahwa negara kita tidaklah semenakutkan yang dibayangkan. Selain itu, tentu saja kita semestinya bisa belajar dari seorang Rooney, Ferdinand, Carrick, ataupun Park, tentang bagaimana menjadi seorang pemain sepakbola yang profesional dan bukan yang emosional. Kita pun bisa belajar dari seorang Alex Fergusson tentang bagaimana membangun sebuah klub yang hebat, yang mampu menghasilkan uang dan bukan hanya menghabiskan uang. Dan sebagai bonusnya, tentu saja pertandingan nanti akan menjadi ajang pelepas penat dan pelipur lara atas semua duka yang sedang menimpa negara kita.


2 komentar:

globalwarming mengatakan...

wah hebat yah ceritanya bisa sambil promo dan informativ....

globalwarming mengatakan...

bos saya ingin tukeran link,link anda sekarang sudah saya pasang..
http://globalwarminggreatday.blogspot.com

Posting Komentar