Senin, 25 Mei 2009

Saat Harus Menunggu

Menurutku, menunggu merupakan salah satu aktivitas yang menjengkelkan, menyebalkan, dan terkadang membuat pikiran stress bahkan frustasi. Perasaan yang tidak menyenangkan itu bisa dialami oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.

Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita dipaksa menghadapinya, suka atupun tidak. Boleh jadi pengalaman itu kita rasakan pada saat menunggu teman kencan datang menjemput, saat menunggu rekanan bisnis yang telah dijanjikan, saat menunggu dipanggil dokter, saat menunggu giliran mencoblos di TPS, saat menunggu kereta api yang datang terlambat tanpa ada penjelasan yang jelas, atau saat menunggu bonus dari boss yang telah dijanjikan.

Dan, bagi seorang blogger mania, perasaan yang menjengkelkan itu seringkali kita rasakan saat menunggu visitor memberikan komentar di ShoutMix chat widget, saat menunggu turunnya Alexa Rank atau naiknya Google Page Rank, atau bahkan saat menunggu Google AdSense, mengirimkan $-nya.

Pada saat menghadapi situasi yang menyebalkan itu, ekspresi setiap orang ternyata beragam. Ada yang mondar-mandir sambil terus menerus melihat jam di tangannya. Ada yang mengomel dan menggerutu tak karuan. Ada yang marah-marah sambil mencari kambing hitam.

Haruskah kita marah, mengomel, menggerutu, berkeluh kesah, dan melakukan aktivitas yang tidak ada manfaatnya sama sekali, apalagi sampai menyudutkan pihak lain yang sesungguhnya tidak ada kaitannya dengan masalah yang kita hadapi? Tentu tidak, bukan? Karena hal tersebut sama sekali tidak akan bisa memperbaiki keadaan. Malahan, sebaliknya akan menambah beban pikiran.

Sejatinya ada banyak cara, kiat yang dapat kita lakukan agar selama menunggu tidak ada waktu yang terbuang percuma, tidak ada kesempatan yang hilang sia-sia. Dalam situasi dan kondisi apapun, kita masih dapat melakukan hal-hal yang positip.

Bukankah daripada mengeluh, mengomel, berkeluh kesah saat menunggu jemputan datang lebih baik kita memanfaatkan waktu untuk membaca novel, cerpen, atau mendengarkan musik kesayangan kita. Pada saat pengunjung sepi, bukankah lebih baik kita blogwalking berkunjung blog tetangga agar kita dapat kunjungan balik. Daripada memikirkan terus-menerus karena rank Alexa yang tidak mau turun, bukankah lebih baik menggali terus ide, gagasan yang lebih kreatif dan inspiratif.

Dan, postingan kali ini pun ini pun dibuat saat aku menunggu kedatangan seorang sahabat yang ingkar janji. So, tidak ada waktu yang sia-sia selama kita mampu memanfaatkan dan menyikapi keadaan dengan pikiran jernih, tenang, dan positif.

Terima kasih sahabatku yang datang terlambat, karenamu aku dapat memposting satu artikel lagi di blog kesayanganku.

2 komentar:

babeh mengatakan...

menanti!, ya, kata ini sering dibenci orang, ada rasa tidak enak didalamnya..., sering terasa pahit, tapi..... saat memanti kekasih, coba, apa yang terasa? (wekekekek.... inget jadul, waktu menunggu kekasih ditempat yang biasa teaaaa), kesel juga tapi rasanya manis kan?.... huwehehehehe...

ilmair mengatakan...

menunggu... membuat waktu terasa lebih panjang padahal tidak, waktu berjalan tetap pada dentangannya...
menunggu datangnya suka di kala sedih, menunggu sehat di kala sakit, menunggu bahagia di saat murung, menunggu limpahan rizki di saat sempit adalah diantara sejuta hal menunggu yang membutuhkan kesabaran dan ikhtiar serta do'a... kalau menunggu hal yang tiada pasti dan tiada arti siyhh...ga penting...
klu alexa menyempit dan pr meningkat serta pengunjung juga meningkat untuk blog... juga ditunggu dan dinanti di blog saya... seperti ditunggu share comment-na jga yhh.. ^_^

Posting Komentar