Jumat, 22 Mei 2009

Menulis Saat Tak Ingin Menulis

Senja hari ini, aku seolah kehilangan gairah menulis, walau hanya untuk sekedar log in maupun blogwalking. Bahkan beberapa e-mail yang masuk pun tak aku hiraukan. 

Sahabatku! Berita sedih via sms yang aku terima tapi pagi rupanya membuat pikiranku sedikit kacau. Ya, berita yang tidak menyenangkan tentang saudaraku yang harus masuk rumah sakit karena terkena stroke. Sungguh sedih, kecewa, dan menyesal karena aku tak bisa menjenguknya sesegera mungkin. Bukannya tidak ingin, tetapi jarak ratusan kilometer yang memisahkannya, membuat aku perlu waktu untuk pergi ke sana. 

Padahal, minggu-minggu ini aku sedang bergairah-bergairahnya untuk belajar menulis yang baik, belajar menuangkan gagasan yang benar, belajar mempertajam pikiran untuk menangkap dan menggali inspirasi, belajar merangkai kata dan kalimat yang indah, dan banyak hal lainnya yang sedang aku pelajari. Dan sejatinya, hari ini pun ada banyak gagasan, ide, topik yang ingin aku tuangkan dalam blogku. Aku ingin menulis tentang kampanye para calon presiden dan wakil presiden, budaya melek bacabencana dirgantara yang kembali terulang, dan banyak topik lainnya.  

Sahabatku!  Kalau aku renungkan inilah barangkali yang dinamakan fitrah kehidupan. Roda kehidupan tidak pernah diam pada satu keadaan. Ada saatnya hidup ini diwarnai dengan keceriaan, keriangan, kebahagian, penuh tawa dan canda. Namun, adakalanya juga hidup ini diliputi kesedihan, kemalangan, duka lara, nestapa, dan isak tangis.  Dan menjaga agar aku tetap bergairah, dan tetap bersemangat menulis dan berkarya pada saat perasaan tidak enak hati, tidak nyaman, tidak mood bukanlah perkara mudah. 

Sahabatku! Keyakinan inilah yang aku coba pelihara. Aku tetap berusaha untuk tidak terlena dalam duka, berlarut dalam kesedihan, hingga kehilangan nalar. Dalam situasi dan kondisi apapun, baik dalam suka maupun duka, dalam gembira maupun lara, aku berusaha untuk terus berkarya. Inilah sebuah tantangan dan rintangan yang harus aku lewati. Karena menulis saat ingin menulis adalah perkara mudah, tapi menulis pada saat tak ingin menulis adalah jauh lebih sulit. 
 

3 komentar:

torik mengatakan...

wah rupanya mas sedang loyo ya..? jangan loyo mas tetp semangat dulu saya juga pernah mengalami hal yang serupa namun dengan refres sejenak jadi semangat lagi salam blogger

CAHAYA NURANI mengatakan...

assalamu'alaikum sobat,,,

salam sillaturrahmi,,,

menulis pada saat tak ingin menulis adalah jauh lebih sulit...

yah,,, memang sangat sulit,,,

karena sesuatu hal diawalai dengan niat

misbah mengatakan...

Assalamualaikum....

menulis saat tak ingin menuliskan suatu bukti kemajuan tuh... karna masih ada hasil tulisannya.

ya.. gitu sih.. tapi segalanaya memang patah tumbuh hilang berganti.

Posting Komentar