Sabtu, 11 April 2009

Renungan Kemenangan


SELAMAT! SUKSES! Kata-kata indah itu terus meluncur dari mulut-mulut saudara, kerabat, sahabat, tetangga, kolega, rekan kerja para calon anggota dewan yang menjadi 'pemenang' pada pemilu legislatif beberapa hari lalu. Kegembiraan terpancar jelas dari rona wajahnya, tak bisa disembunyikan. Matanya berbinar memancarkan gairah. Rasa penat dan lelah sirna seketika, berganti gairah membara. 

Inilah aroma kemenangan. Ia dirindukan oleh siapa saja. Ia laksana anggur merah yang dapat membangkitkan gairah siapa saja yang meminumnya. Ia laksana mahkota bertahta intan permata yang menjadi dambaan para putra raja. Ia laksana surga dunia yang membuat orang sering terlena. 

Kemenangan dan kekalahan adalah perhiasan kehidupan. Karenanya kehidupan ini penuh warna. 

Kemenangan bukan berarti mengalahkan sang lawan hingga mereka terhina. Kemenangan bukan lantas menepuk dada. Dan bukan pula harus besar kepala. Karena kemenangan bukanlah tujuan akhir, tetapi hanyalah persinggahan saja.  

Kemenangan bukan saatnya berpesta pora. Kemenangan adalah saatnya menyingsingkan lengan baju, memulihkan stamina, mengumpulkan tenaga, untuk memenuhi janji-janji yang pernah diucapkan, melaksanakan rencana-rencana yang pernah dibuat. 

Lupakanlah puja-puji yang memabukan karena ia akan membuat lupa daratan.

0 komentar:

Posting Komentar