Selasa, 17 Maret 2009

Syukuri Apa Yang Kita Miliki

"Ah, ... betapa bahagianya mereka.", demikian pikiran yang sering terlintas manakala melihat orang lain yang lebih kaya, lebih cantik, lebih terkenal, lebih terpandang. Dan angan-angan pun melayang, "Andai aku bisa seperti mereka."

Keinginan meraih karir, prestasi, popularitas, kekayaan yang lebih baik sangatlah positif, karena semua itu dapat memotivasi diri kita untuk berusaha lebih giat, dan bekerja lebih keras lagi.

Hanya saja, jangan sampai keinginan meraih kehidupan (karir, kekayaan, popularitas) yang lebih baik, menjadikan diri kita tidak mau menghargai dan mensyukuri apa yang telah kita capai atau yang telah kita miliki saat ini. Saat melihat orang lain lebih kaya, seolah-olah diri kita menjadi orang termiskin di dunia. Saat melihat orang lain lebih cantik, seolah-olah diri kita menjadi mahluk terjelek di jagat raya. Padahal, seringkali apa yang kita khawatirkan tidaklah seburuk apa yang kita bayangkan.

Dalam bukunya Bahagia Tanpa Jeda, Syekh Maulana Haeri memberikan nasihat bahwa semakin banyak keinginan yang kita miliki, maka semakin sulit kita memuaskan diri. Semakin sulit memuaskan diri, maka semakin sulit meraih kebahagiaan dalam hidup kita. Bukankah kebahagiaan yang kita cari bukan uang, jabatan atau popularitas?

So, jangan hiraukan meskipun rumput di halaman rumah tetangga tampak lebih hijau. Karena, hakekatnya kebahagiaan hidup bukan dari apa yang belum kita raih, melainkan dari sikap kita untuk mensyukuri apa yang telah kita dapatkan saat ini. *****

0 komentar:

Posting Komentar